0
Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah, kata-kata ini pertama kali diucapkan langsung oleh Allah SWT kepada Rasul-Nya, Muhammad SAW. Allah SWT pun sangat mengagungkan, memuji dan bershalawat atas nabi dan utusannya-Nya, Muhammad SAW .

“Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat atas Nabi. Wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kalian kepadanya dan ucapkanlah salam penghormatan yang terbaik kepadanya.” (QS Al-Ahzab [33]: 56).

‘Ya Allah, curahkanlah rahmat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, dan berkatilah Muhammad dan keluarga Muhammad; sebagaimana Engkau mencurahkan dan memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Mulia lagi Maha Terpuji.’

Shalawatnya para malaikat dan orang-orang yang beriman bermakna do’a agar Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat dan salam-Nya untuk Nabi. Shalawat Allah atas para nabi-Nya berarti pujian dan pengagungan, Itulah hakikat.

Shalawat atas Rasulullah SAW juga mengandung dzikir kepada Allah dan Rasul-Nya. Lantunan shalawat yang kita baca, bermakna kita memohon kepada Allah SWT agar beliau diberikan balasan yang setimpal atas jasa dan pengorbanan- nya untuk ummat dan semesta alam. Karena pengutusan beliaulah kita dapat mengenali Rabb kita, nama-nama, dan sifat-sifat-Nya.

Jika kita mengaku mencintai Allah SWT namun tidak kita ikuti petunjuk dan sunnah Nabi Muhammad SAW, maka pengakuan itu adalah dusta. Mencintai Rasulullah SAW dapat dilakukan dengan cara mengikuti sunnahnya serta melakukan perintahnya dan meninggalkan larangannya. Para ahli hikmah dan ulama mengatakan: ’Yang terpenting bukanlah bagaimana kamu mencintai; tetapi bagaimana kamu dicintai!.’

Penamaan Rasulullah SAW dengan Muhammad yang merupakan obyek dari kata Al-hamdu, yang berarti pujian, amatlah sesuai beliau sandang. Karena Rasulullah SAW adalah orang yang sangat terpuji di sisi Allah SWT. Terpuji di kalangan para malaikat dan terpuji di dalam komunitas Nabi dan Rasul Allah SWT. Beliau juga terpuji di kalangan penduduk alam semesta meskipun ada sebagian dari mereka yang tidak beriman kepadanya.

Baginda Rasulullah SAW merupakan sosok yang sangat istimewa dari asal penamaannya Al-Hamdu (pujian). Belum pernah ada orang lain yang menggunakan nama itu sebelumnya. Karena nama beliau adalah Muhammad dan Ahmad; yang sangat terpuji dan terpuji.

Surat Al-Fatehah dalam Shalat yang diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada ummatnya diawali dengan Al-hamdu. Khutbah beliau juga dimulai dengan Al-hamdu dan kitab suci Allah Al-Quranul Karim juga dibuka dengan Al-hamdu.

Pada hari kiamat, di tangan Rasulullah SAW, terdapat Liwaul Hamdi (bendera atau panji pujian). Beliau bersujud dihadapan Allah untuk memohon syafa’at, dan permohonannya itu dikabulkan. Lalu beliau akan memuji Allah dengan pujian-pujian yang akan membuka jalan menuju Allah.

Sesungguhnya dalam shalawat yang diucapkan untuk Nabi akhir zaman SAW., mengandung se- puluh macam kemuliaan: Pertama mendapat rahmat dari Allah SWT; Maha Raja Yang Maha Kuasa. Kedua, mendapat syafa’at dari Nabi al-Mukhtar. Ketiga, meniru perilaku para malaikat al-Abrar. Keempat, tidak menyerupai tingkah laku kaum munafik dan kaum kuffar. Kelima, terhapus kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa besar. Keenam di penuhi segala hajat dan keperluan. Ketujuh, diterangi lahir dan batin. Kedelapan, selamat dari adzab di hari pembalasan. Kesembilan, masuk surga, negeri kenikmatan dan keabadian. Kesepuluh, mendapat kesejahteraan dari Allah Ta’ala, MahaRaja Yang Maha Pengampun.-Suhaimi M.Daud

Sumber disini

Post a Comment

Kritik dan Saran Untuk Membangun Selalu Kami Nantikan Dari Anda

 
Top